Pelajari cara ternak burung yang efektif, mulai dari pemilihan jenis, perawatan, kandang, pakan, hingga strategi pemasaran untuk hasil optimal.
1. Pendahuluan
GoJakarta - Beternak burung bukan sekadar hobi, tetapi juga bisa menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan, terutama bagi para pecinta burung kicau. Dengan metode yang tepat, cara ternak burung bisa memberikan keuntungan yang signifikan. Namun, sebelum memulai, penting untuk memahami langkah-langkah dasar dalam cara ternak yang efektif agar burung sehat, produktif, dan memiliki nilai jual tinggi.
![]() |
Burung Love Bird (Pinterest) |
Beberapa alasan mengapa ternak burung menarik bagi banyak
orang:
- Pasar
yang luas: Penggemar burung dari berbagai kalangan, baik pemula maupun
profesional.
- Potensi
keuntungan besar: Harga burung berkualitas tinggi bisa mencapai jutaan
hingga puluhan juta rupiah.
- Perawatan
yang relatif mudah: Dibandingkan ternak hewan lain, burung membutuhkan
ruang yang lebih kecil dan pakan yang tidak terlalu mahal.
Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk sukses dalam ternak burung, mulai dari memilih jenis burung hingga cara pemasaran.
2. Memilih Jenis Burung yang Akan Diternak
Langkah pertama dalam cara ternak burung adalah memilih jenis burung yang memiliki nilai jual tinggi dan mudah dibudidayakan. Beberapa burung yang populer untuk diternak adalah:
A. Burung Kicau
Burung kicau memiliki nilai jual tinggi karena suara
merdunya. Beberapa jenis yang populer untuk diternak:
- Murai
Batu: Burung ini memiliki suara yang lantang dan bisa dijual dengan
harga tinggi.
- Lovebird:
Selain suaranya yang unik, lovebird juga memiliki warna bulu yang menarik.
- Kenari:
Burung kecil ini memiliki suara nyaring dan perawatan yang mudah.
B. Burung Hias
Burung hias lebih mengutamakan keindahan bulu dan bentuk
tubuhnya. Beberapa jenis burung hias yang populer:
- Parkit:
Warnanya yang cerah dan perawatannya mudah membuatnya banyak diminati.
- Nuri:
Burung dengan bulu berwarna-warni dan kemampuan meniru suara manusia.
- Kakatua:
Memiliki keunikan pada jambulnya dan sering dijadikan burung peliharaan
eksotis.
C. Burung Petelur dan Pedaging
Bagi yang ingin fokus pada hasil produksi, burung petelur
dan pedaging bisa menjadi pilihan:
- Puyuh:
Populer untuk produksi telur dan daging, serta mudah dipelihara dalam
skala besar.
- Merpati:
Bisa diternak untuk dijual sebagai burung hias, balap, atau konsumsi.
Saat memilih jenis burung, pertimbangkan faktor-faktor
berikut:
- Permintaan
pasar: Pilih burung yang banyak dicari agar lebih mudah dijual.
- Modal
awal: Beberapa jenis burung membutuhkan investasi yang lebih besar.
- Kemudahan perawatan: Pilih burung yang sesuai dengan tingkat pengalaman beternak Anda.
3. Persiapan Kandang yang Ideal
Kandang yang baik adalah kunci keberhasilan dalam beternak
burung. Kandang harus memberikan kenyamanan, keamanan, dan memudahkan
perawatan.
A. Jenis Kandang Sesuai Spesies Burung
Setiap jenis burung membutuhkan kandang yang berbeda,
misalnya:
- Kandang
soliter: Cocok untuk burung kicau seperti murai batu agar tidak
terganggu burung lain.
- Kandang
koloni: Digunakan untuk lovebird atau parkit yang hidup berkelompok.
- Kandang
produksi: Untuk burung petelur atau pedaging seperti puyuh, yang
membutuhkan sistem rak bertingkat.
B. Ukuran dan Material Kandang
- Ukuran
kandang harus disesuaikan dengan jumlah burung agar tidak terlalu
sesak.
- Material
kandang bisa menggunakan kawat besi, kayu, atau bambu yang kuat dan
tahan lama.
- Atap
kandang sebaiknya dibuat dari bahan yang melindungi dari hujan dan
sinar matahari langsung.
C. Lokasi dan Ventilasi Kandang
- Pastikan
kandang ditempatkan di area yang teduh tetapi tetap mendapatkan sinar
matahari.
- Sirkulasi
udara yang baik sangat penting untuk kesehatan burung.
- Hindari tempat yang terlalu bising agar burung tidak stres.
4. Pemilihan Indukan yang Berkualitas
Indukan yang sehat dan berkualitas tinggi akan menghasilkan
keturunan yang baik. Oleh karena itu, memilih indukan harus dilakukan dengan
cermat.
A. Ciri-ciri Indukan Burung yang Baik
- Sehat
dan aktif: Tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit seperti bulu kusam,
mata sayu, atau nafsu makan berkurang.
- Umur
yang cukup: Jangan memilih indukan yang terlalu muda atau terlalu tua.
Idealnya, indukan siap kawin berumur 8 bulan hingga 2 tahun.
- Postur
tubuh proporsional: Bentuk tubuh simetris, paruh rapi, dan kaki kuat.
B. Cara Menjodohkan Burung
Proses perjodohan harus dilakukan secara bertahap agar
burung tidak stres:
- Kenalkan
burung jantan dan betina dengan menempatkannya dalam kandang terpisah
tapi berdampingan.
- Amati
interaksi – Jika saling tertarik, biasanya burung akan berkicau atau
menunjukkan ketertarikan.
- Gabungkan
dalam satu kandang jika tanda-tanda kecocokan terlihat, seperti
memberi makan satu sama lain atau sering berdekatan.
- Beri
lingkungan yang nyaman dengan menyediakan tempat bertelur jika burung
siap kawin.
C. Perawatan Indukan Selama Masa Kawin
- Beri
pakan bergizi tinggi seperti kroto, jangkrik, dan sayuran segar untuk
meningkatkan stamina.
- Pastikan
kandang dalam kondisi bersih agar indukan merasa nyaman.
- Kurangi
gangguan dari luar, seperti kebisingan atau sering dipindah tempat.
5. Pemberian Pakan dan Nutrisi yang Tepat
Pakan yang tepat sangat penting untuk kesehatan dan
produktivitas burung ternak. Makanan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan
nutrisi agar burung tumbuh optimal, sehat, dan memiliki kualitas yang baik.
A. Jenis Pakan Berdasarkan Jenis Burung
Setiap jenis burung memiliki kebutuhan pakan yang berbeda.
Berikut beberapa contoh:
- Burung
Kicau (Murai Batu, Kenari, Lovebird, dll.)
- Pakan
utama: Voer berkualitas tinggi yang mengandung protein dan vitamin.
- Pakan
tambahan: Jangkrik, kroto (telur semut rangrang), ulat hongkong, dan
cacing tanah untuk meningkatkan stamina dan suara.
- Sayuran
dan buah-buahan: Sawi, bayam, wortel, apel, dan pepaya untuk memenuhi
kebutuhan serat dan vitamin.
- Burung
Hias (Parkit, Nuri, Kakatua, dll.)
- Biji-bijian:
Milet putih, biji bunga matahari, jagung muda.
- Buah
dan sayur: Pisang, apel, wortel, dan brokoli untuk menjaga kesehatan
bulu dan meningkatkan daya tahan tubuh.
- Tambahan
kalsium: Cangkang telur yang dihancurkan atau tulang sotong untuk
memperkuat paruh dan tulang.
- Burung
Petelur dan Pedaging (Puyuh, Merpati, dll.)
- Pakan
konsentrat: Mengandung protein tinggi untuk meningkatkan produksi
telur dan pertumbuhan daging.
- Jagung
giling dan dedak: Sebagai sumber karbohidrat utama.
- Pelet
ternak: Memenuhi kebutuhan nutrisi harian secara lengkap.
B. Frekuensi dan Cara Pemberian Pakan
- Pemberian
pakan utama: 2-3 kali sehari, tergantung kebutuhan spesies burung.
- Pakan
tambahan: Bisa diberikan 2-3 kali seminggu untuk meningkatkan
kesehatan dan performa burung.
- Pastikan
ketersediaan air minum bersih setiap saat untuk menghindari dehidrasi
dan penyakit.
C. Suplemen dan Vitamin untuk Burung
- Multivitamin:
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat pertumbuhan.
- Kalsium:
Sangat penting bagi burung petelur untuk meningkatkan produksi telur dan
kualitas cangkang.
- Probiotik: Membantu pencernaan dan meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan.
6. Perawatan dan Kesehatan Burung
Menjaga kesehatan burung adalah faktor utama dalam
keberhasilan ternak. Penyakit bisa menyebabkan kematian massal dan menurunkan
produktivitas.
A. Menjaga Kebersihan Kandang
- Bersihkan
kandang setiap hari untuk menghindari penumpukan kotoran yang bisa
menjadi sumber penyakit.
- Ganti
air minum secara rutin agar tidak tercemar bakteri.
- Pastikan
kandang memiliki ventilasi yang baik agar tidak lembab dan berjamur.
B. Mendeteksi Gejala Penyakit pada Burung
Burung yang sakit biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Lesu
dan tidak aktif.
- Bulu
kusam dan tidak rapi.
- Nafsu
makan menurun.
- Kotoran
tidak normal (cair atau berlendir).
Jika ada burung yang sakit, segera isolasi dari burung
lain dan berikan pengobatan yang sesuai.
C. Vaksinasi dan Pencegahan Penyakit
- Berikan
vaksin secara berkala untuk mencegah penyakit menular seperti flu
burung.
- Sediakan
suplemen kesehatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh burung.
- Pastikan lingkungan kandang tetap bersih dan kering agar tidak menjadi tempat berkembangnya bakteri dan virus.
7. Proses Perkawinan dan Penetasan Telur
Proses perkawinan dan penetasan telur sangat penting dalam
ternak burung, terutama bagi yang fokus pada pembiakan.
A. Cara Mengawinkan Burung dengan Efektif
- Kenalkan
burung jantan dan betina dengan cara menempatkan mereka dalam kandang
yang bersebelahan terlebih dahulu.
- Perhatikan
tanda kesiapan kawin, seperti burung yang sering bersuara dan saling
mendekat.
- Gabungkan
dalam satu kandang saat sudah terlihat ada kecocokan.
- Pastikan
kondisi kandang nyaman, dengan sarang yang cukup untuk bertelur.
B. Proses Bertelur dan Penetasan
- Setelah
kawin, burung betina akan mulai bertelur. Jumlah telur tergantung pada
jenis burung.
- Gunakan
inkubator jika perlu, terutama untuk burung dengan tingkat
keberhasilan penetasan rendah.
- Berikan asupan makanan bernutrisi tinggi kepada induk agar telur yang dihasilkan berkualitas baik.
8. Perawatan Anak Burung (Anakan / Piyik)
Setelah menetas, anak burung memerlukan perhatian khusus. Dalam cara ternak, anak burung membutuhkan perhatian khusus agar tumbuh sehat
dan cepat besar.
A. Cara Merawat Anakan Burung dengan Baik
- Tempatkan
di kandang khusus yang hangat dan bebas dari predator.
- Beri
pakan sesuai usia:
- Anakan
burung yang baru menetas biasanya masih membutuhkan bubur atau makanan
yang lunak.
- Setelah
beberapa minggu, mereka bisa mulai diberikan pakan padat seperti
biji-bijian atau voer halus.
- Pastikan
suhu kandang stabil agar anak burung tidak kedinginan atau kepanasan.
B. Makanan untuk Anak Burung
- Hari
1-7: Bubur khusus anakan atau kroto halus.
- Minggu
2-4: Mulai diperkenalkan dengan voer basah atau lunak.
- Minggu
5 ke atas: Bisa mulai makan voer kering atau biji-bijian kecil.
C. Proses Penyapihan
Setelah cukup umur (biasanya 1-2 bulan tergantung jenis burung), anak burung bisa dipisahkan dari induknya untuk mulai belajar hidup mandiri.
9. Pemasaran dan Penjualan Burung
Setelah berhasil beternak burung, langkah selanjutnya adalah
menjualnya dengan strategi yang tepat agar mendapatkan keuntungan maksimal.
A. Menentukan Target Pasar
- Pecinta
burung hias: Biasanya mencari burung dengan warna menarik dan suara
unik.
- Kompetitor
lomba burung: Membutuhkan burung dengan kualitas kicauan yang baik.
- Peternak
burung lain: Bisa menjadi pelanggan tetap jika burung yang dijual
berkualitas tinggi.
B. Strategi Pemasaran Burung
- Jual
langsung ke komunitas pecinta burung.
- Bergabung
dengan komunitas atau grup media sosial pecinta burung.
- Ikut
serta dalam pameran atau event burung berkicau.
- Gunakan
platform online.
- Jual
burung melalui marketplace seperti Tokopedia, Shopee, atau OLX.
- Manfaatkan
media sosial seperti Instagram, Facebook, atau TikTok untuk menjangkau
lebih banyak calon pembeli.
- Buka
usaha sendiri.
- Jika
sudah berkembang, bisa membuka kios atau peternakan burung profesional.
C. Menjaga Reputasi dan Kualitas Burung yang Dijual
- Jual
burung dalam kondisi sehat dan siap dipelihara.
- Berikan
garansi kesehatan jika memungkinkan.
- Bangun
kepercayaan dengan pelanggan melalui layanan yang baik.
10. Kesimpulan
Beternak burung merupakan usaha yang menjanjikan jika
dilakukan dengan cara ternak yang tepat. Prosesnya dimulai dari pemilihan jenis burung
yang sesuai dengan tujuan ternak, persiapan kandang yang nyaman, hingga
perawatan dan pemberian pakan yang tepat agar burung tumbuh sehat dan
produktif. Selain itu, pemantauan kesehatan burung, proses perkawinan yang
efektif, serta perawatan anakan juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan
ternak.
Setelah burung siap untuk dijual, strategi pemasaran yang
baik dapat meningkatkan keuntungan. Menggunakan media sosial, komunitas pecinta
burung, serta marketplace online dapat memperluas jangkauan pembeli. Dengan
menjaga kualitas burung dan memberikan pelayanan yang baik, bisnis ternak
burung bisa menjadi usaha yang berkelanjutan dan menguntungkan.
Jika dikelola dengan tekun dan sabar, beternak burung tidak hanya menjadi hobi yang menyenangkan, tetapi juga sumber penghasilan yang menjanjikan. 🚀
COMMENTS